Model Pembelajaran Flipped Classroom (Kelas Terbalik)
Mengenal Pembelajaran
Model Flipped Classroom – Kelas Terbalik
Adalah sebuah model pembelajaran yang tergolong baru, yang berbeda dari pembelajaran yang
biasanya dilaksanakan di kelas. Model pembelajaran ini dinamakan flipped classroom (pembelajaran
kelas terbalik). Boleh juga disebut flipped
classroom teaching.
Apakah flipped
classroom itu?
Untuk menjelaskan pengertian flipped
classroom atau pembelajaran kelas terbalik, kita dapat
membandingkannya dengan pembelajaran yang sudah biasa kita lakukan, yang dalam
hal ini dimasukkan ke dalam kelompok pembelajaran tradisional.
Flipped
classroom merupakan pembalikan prosedur pembelajaran tradisional, di
mana yang biasanya dilakukan di kelas dalam pembelajaran tradisional menjadi
dilaksanakan di rumah dalam flipped classroom.Dan yang
biasanya dilaksanakan di rumah sebagai PR dalam pembelajaran tradisional
menjadi dilaksanakan di kelas dalam flipped classroom.
Sebab itu disebut terbalik–pembelajaran kelas terbalik.
Dalam pembelajaran tradisional, siswa diajar materi pelajaran
oleh guru di kelas (melalui ceramah atau penjelasan langsung dari guru, diskusi
kelompok, atau membaca dan mengamati), kemudian mengerjakan tugas-tugas untuk
penguatan di rumah (berupa PR).
Dalam flipped
classroom, siswa mempelajari materi pelajaran di rumah (melalui
menonton video pembelajaran, membuat rangkuman, mencatat poin-poin penting,
membuat pertanyaan, diskusi dengan teman secara online, atau membaca
sumber-sumber yang dibutuhkan). Kemudian mengerjakan tugas-tugas untuk
penguatan di kelas.
Di dalam kelas ada juga diskusi, praktik laboratorium,
penjelasan terhadap konsep-konsep yang belum dipahami siswa, tetapi ini
sifatnya untuk penguatan atau pendalaman.
Dalam bukunya Flip
Your Classroom: Reach Every Student in Every Class Everyday (2012),
Jonathan Bergmann dan Aaron Sams menulis:
“Basically the concept of a flipped class is
this: that which is traditionally done in class is now done at home, and that
which is traditionally done as homework is now completed in class.”
Artinya, “Pada dasarnya konsep flipped
class adalah sebagai berikut: bahwa yang secara tradisional dilakukan di kelas
sekarang dilakukan di rumah, dan yang secara tradisional dikerjakan sebagai PR
(pekerjaaan rumah) kini diselesaikan di kelas.”
Tetapi dalam
praktiknya tidak sekedar itu. Ada lebih banyak hal dalam flipped
classroom dari yang disebutkan di atas. Sebagai gambaran, berikut
adalah contoh praktik pembelajaran flipped classroom sehari-hari
yang dilakukan oleh Bergmann dan Sams:
“Pada dasarnya, kami memulai setiap kelas
dengan beberapa menit untuk diskusi tentang video dari malam sebelumnya.
Salah satu kelemahan model terbalik adalah
bahwa siswa tidak dapat mengajukan pertanyaan langsung yang datang ke pikiran
mereka, sebagaimana mereka bisa lakukan jika topik diajarkan secara langsung.
Untuk mengatasi masalah ini, kami menghabiskan
banyak waktu di awal tahun melatih siswa untuk melihat video kami secara
efektif. Kami mendorong mereka untuk mematikan iPod, ponsel, dan gangguan lain
saat mereka menonton video.
Kami kemudian mengajarkan mereka bahwa mereka
sekarang memiliki kemampuan untuk “menghentikan” (pause) dan “memundurkan”
(rewind) guru mereka.
Kami mendorong mereka untuk secara bebas
menggunakan tombol pause sehingga mereka dapat menuliskan poin-poin penting
dari pelajaran.
Selain itu, kami mengajarkan mereka cara
mencatat dengan metode “Cornell note-taking”, di mana mereka mencatat, merekam
pertanyaan yang mereka miliki, dan meringkas pelajaran mereka.”
Langkah selanjutnya, setelah
pertanyaan-pertanyaan awal dijawab, siswa kemudian diberi tugas untuk hari itu.
Mungkin laboratorium, kegiatan penyelidikan, kegiatan pemecahan masalah secara
terarah, atau tes.
Guru melanjutkan untuk tugas-tugas kelas,
laboratorium, dan tes seperti yang biasa dilakukan dalam model tradisional.
Tetapi peran guru di kelas telah berubah secara dramatis.
Guru tidak lagi sebagai penyaji informasi;
sebaliknya, guru lebih banyak mengambil peran sebagai tutor. Waktu guru
dihabiskan untuk berinteraksi dengan dan membantu murid-murid. Dalam hal ini,
siswa yang paling lemah justru paling banyak mendapatkan bantuan guru.
#KARYAKREATIFCENDEKIA
#SMKCENDEKIABATUJAJAR
Bagus sekali bu... jempol 3x��
BalasHapusTerimakasi
Hapus